7 Proses Pembuatan Gula Aren Murni di Desa Tegaron

Gula jawa atau yang juga dikenal sebagai gula merah atau gula aren, adalah salah satu jenis gula tradisional yang telah menjadi bagian penting dari budaya dan kuliner di Indonesia. Proses pembuatan gula jawa adalah asli warisan dari generasi ke generasi, dan hingga saat ini masih dijaga keaslian dan kelezatannya. Dalam posting blog ini, aku akan mengajakmu untuk mengenal lebih dalam tentang proses pembuatan gula jawa yang menghasilkan cita rasa manis yang khas dan lezat.

Petani Nira gula Aren / Gula Jawa 

1. Pemilihan Nira Aren:

Proses pembuatan gula jawa dimulai dengan pemilihan nira aren. Nira adalah cairan manis yang diambil dari bunga kelapa atau pohon aren. Pemilihan nira ini harus dilakukan dengan hati-hati, karena kualitas nira akan berpengaruh pada hasil akhir gula jawa. Nira yang sudah dipilih akan dikumpulkan dan dimasak pada hari yang sama agar tetap segar dan tidak mengalami fermentasi. Di Tegaron Banyubiru Nira sering disebut badek, ada juga yang menyebutnya legen. Salah satu penghasil Gula Jawa Asli ada di dusun Karang, Desa Tegaron Kecamatan Banyubiru Kab. Semarang adalah Bapak Rohadi, yang terkenal gula aren yang murni asli bukan campuran gula pasir. Cara mengumpulkan nira, yaitu dimulai dengan pemangkasan bunga aren atau sering disebut Dangu. Setelah itu dipalu hingga keluar niranya. Kemudian nira ditampung menggunakan wadah dari bambu yang dilubangi, atau disebut lodong.

Alat - alat yang dibutuhkan

  • Deres : semacam bendo atau pisau yang tidak ringan
  • Lodong: Tempat /wadah nira biasanya terbuat dari bambu
  • Palu
  • Tali 
  • Pikulan : Untuk membawa beberapa hasil nira yang ada di lodong.

Untuk memanjat pohon aren, petani Aren menggunakan Bambu yang dilubangi sebagai pijakan, kemudian ditali bersama pohon aren. Bambu untuk memanjat pohon aren ini biasa disebut Sige.

2. Penyaringan Nira:

Setelah nira dikumpulkan, nira tersebut akan disaring untuk memisahkan hewan yang kadang masuk ke cairan nira misalnya tawon madu. Hasil penyaringan kemudian dijadikan satu kemudian mulai tahap pemasakan.

3. Tahap Pemasakan Nira:

Setelah nira aren dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah pemasakan. Nira akan dimasak dalam wadah besar dari tembaga, yang biasa disebut kenceng. Kemudian dimasak ditambah parutan kelapa sedikit dia atas tungku tradisional dengan api yang berasal dari kayu bakar. Proses pemasakan ini membutuhkan keterampilan khusus, karena suhu dan waktu pemasakan akan mempengaruhi tingkat kekentalan gula jawa.


4. Tahap Pengentalan dan Pencetakan:

Cairan gula jawa yang sudah dimasak akan dibiarkan mengental dan mengkristal secara alami. Setelah mencapai titik didih yang tepat, cairan tersebut akan dituangkan ke dalam cetakan tradisional yang terbuat dari bambu atau batok kelapa. Cetakan-cetakan ini akan membentuk gula jawa menjadi bentuk yang khas, seperti bulat atau pipih.

5. Proses Pengeringan:

Gula jawa yang sudah dicetak akan didiamkan untuk mengeringkan lebih lanjut. Proses pengeringan ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan daya tahan gula jawa. Dalam kondisi yang tepat, gula jawa dapat bertahan lama tanpa bahan pengawet tambahan.

6. Hasil Akhir Gula Jawa:

Setelah proses pengeringan selesai, gula jawa siap untuk dikemas dan dijual. Gula jawa yang dihasilkan memiliki warna cokelat kehitaman yang khas, tekstur padat, dan cita rasa manis yang pekat. Keunikan rasa gula jawa ini telah menjadi daya tarik bagi banyak orang, baik sebagai pemanis dalam makanan maupun minuman, maupun sebagai bahan baku dalam berbagai hidangan tradisional. Harga 1 kg Gula Jawa / Gula Aren Asli di Karang Tegaron kurang lebih Rp. 21 000 hingga Rp 25 000. 

7. Penyimpanan Gula Aren

Setelah gula aren jadi, maka gula disimpan dengan menggunakan tenggok bambu ditutup plastik.


Terkadang ada di beberapa daerah, Gula aren sering dicampur Gula pasir, sehingga kualitasnya kurang bagus dan harganya lebih murah. Maka dari itu penting untuk mengenal atau mengetahui ciri-ciri gula aren yang asli, biasnya warna cokelat tua, padat. Pohon aren memang masih banyak di temukan di Jawa. Ada beberapa petani yang kreatif menjual gula aren tetapi dalam bentuk bubuk/serbuk, atau biasa disebut gula semut. 

Di Shopee sudah tersedia aneka ragam gula semut, yang dikemas dengan higienis. Kalau mau beli, klik aja gambar di bawah ini atau link https://shope.ee/2AlTPR3agD

Beli Gula Aren di Shoope

Pentingnya Mempertahankan Tradisi Pembuatan Gula Jawa:

Proses pembuatan gula jawa adalah bagian dari kekayaan budaya dan tradisi Indonesia. Upaya untuk mempertahankan cara pembuatan gula jawa secara tradisional menjadi hal penting untuk menjaga keaslian dan kelezatan produk ini. Selain itu, memilih gula jawa dari produsen yang masih memegang teguh tradisi pembuatannya juga berarti mendukung keberlanjutan mata pencaharian petani dan produsen gula jawa di berbagai daerah. Ok terimakasih sudah berkunjung di blog https://subasti.blogspot.com/ . Semoga pengunjung blog ini tahu bagaimana cara membuat gula aren. 

Gula jawa adalah salah satu kekayaan kuliner Indonesia yang jarang mendapat perhatian. Proses pembuatannya yang mengandalkan keahlian dan kearifan lokal telah menciptakan produk gula jawa dengan rasa dan aroma yang unik. Mari lestarikan tradisi pembuatan gula jawa agar kekayaan kuliner Indonesia terus terjaga dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak