Bermimpi Bertemu Gus Dur dan Presiden Indonesia Yang Lain

Bermimpi bertemu Gus Dur  dan juga presiden Indonesia yang lain. Meskipun hingga Gus Dur wafat saya belum pernah bertemu beliau, namun syukur Alhamdulillah, Allah menghendaki mimpi bisa bertemu Gus Dur hingga 3 kali.

Mimpi Yang Pertama bertemu Gus Dur Memakai Batik

Saat itu saya melihat Gus Dur sedang berada di kamar memakai batik coklat, seperti agak sakit dan sedikit gerah, sehingga kancing baju dibuka semua memakai daleman kaos. Lalu saya datang ingin menggantinya dengan kemeja biru lengan panjang seperti  kemeja kantor. Namun beliau tidak mau dan sedikit marah. Tapi kemudian beliau memberi cek, dan dengan harapan saya bisa mengambil uang banyak dari cek itu, namun cek tersebut yang mengambil bukan saya, tapi ketua organisasi saya. Ketika ketua saya yang mengambil uang malah berupa recehan.

Mimpi yang kedua bertemu Gus Dur dan Susilo Bambang Yudoyono

Ketika itu saya sedang di Kampus saya, STAIN Salatiga yang sekarang menjadi IAIN sebuah sekolah tinggi yang dulunya juga tempat kuliah M. Hanif Dhakiri yang sekarang menjadi menteri Tenaga Kerja Kabinet Jokowi. Ketika itu saya sedang masuk angin, kepala pusing, makan terasa pahit, jalan juga sedikit bingung. Akhirnya saya memutuskan untuk tidur di kampus tepatnya di kantor HMJ Tarbiyah yang sepi. Dengan bantal buku, saya pun tertidur. Di dalam mimpi tersebut saya bertemu dua presiden. Pertama saya bertemu Gus Dur sedang duduk dengan gaya khasnya. Beliau dawuh ( berkata ) “ Saya itu….” Sambil mengetuk ketukan jarinya di meja (seperti gaya khas beliau). Tiba tiba beliau berubah menjadi muda, gagah dan ganteng. Kemudian tiba tiba saya berada di rumah tetangga saya. Di situ banyak orang berkumpul dan ternyata sedang ada SBY membagi - bagikan amplop. Dan orang orang ngantri untuk mendapatkan uang itu.

Mimpi yang Ketiga bertemu Gus Dur di sebuah tempat.

Saya pernah bermimpi di suatu tempat di dalam rumah. Di situ ada orang yang sudah tua dawuh kepada saya dan teman saya yang pernah nyantri di Tebu Ireng. Orang tua tersebut berkata kepada teman saya dengan tujuan memperingatkan “ Katanya mau mendoakan, mengirim doa amalan kepada guru “, sambil mengajarkan sebuah doa amalan ( saya lupa ).
Tiba tiba Gus Dur datang dan berkata “ Ya sudah kalau  kamu nggak sempat,, biar saya saja”. Kemudian saya melihat Gus Dur duduk, bersila dan berdoa di atas batu di tengah kolam, yang pinggirnya ada tanaman bambu – bambu. Terus saya tiba tiba ada di jalan ramai di situ ada banyak orang, di situ ada Gus Dur lagi. Saya melihat beliau bersama banyak orang dan terlihat lucu. 

Saya terheran ketika tahun 2014 kemarin, saya sangat rindu kepada beliau. Saya membuat status facebook tentang kerinduan saya kepada Gus Dur. Eh selang beberapa hari Gus Uki mengajak saya ziarah ke Makam Gus Dur dan Wali Songo. Saya dan teman – teman diajak Gus Uki ( putra KH. Mahfud Ridwan Lc). KH Mahfud Ridwan adalah pengasuh sekaligus pendiri pondok pesantren Edi Mancoro Gedangan Tuntang. Beliau adalah teman Gus Dur kuliah sewaktu di Baghdad) untuk berziarah. Saya dan teman teman di ajak dan tidak dipungut biaya alias gratis dengan memakai bus bersama masyarakat lainnya. Ini pertama kali saya menginjak tanah ke Tebu Ireng, saya terheran ketika berada di persimpangan setelah jalan masuk, kok tempatnya mirip yang ada dalam mimpi saya.

Bermimpi Bertemu Pak Jokowi dan Berdoa di Makam Pak Soekarno
Dalam mimpi tersebut saya duduk dalam satu ruangan bersama Pak Jokowi. Terlihat di situ Pak Jokowi sedang mengobrol dengan beberapa orang tapi terkesan sedang bernegosiasi dan ada masalah. Kemudian di belakang ruang tersebut banyak ibu ibu sedang masak, seperti masaknya orang Desa ketika ada pernikahan atau hajatan lain. 
Dan tiba tiba saya berada di sebuah makam di situ ada dua makam tapi panjang ( bentuknya seperti makam di belakang masjid Agung Demak).  Dalam mimpi tersebut 2 makam itu adalah makam Pak Karno dan Wakilnya yaitu Bung Hatta. Saya mencoba duduk dan ingin mendoakan beliau berdua, tapi dimana mana ada ulat, sehingga saya susah ketika ingin duduk. 

Bermimpi Melihat Kanjeng Sunan Kalijaga
Saat itu sedang Bulan Ramadhan, Ada acara buka bersama di rumah teman saya. Tempatnya di Karang Gede, saya naik motor dari Salatiga lewat Suruh. Di jalan Suruh ke Karanggede, banyak makam yang terlihat dari jalan raya. Saya teringat perkataan dosen saya, kalau melewati makam coba salam “Assalamualika wa ahlil kubur”. Setelah pulang dari acara buka bersama tersebut, saya tidur dan bermimpi merangkak – rangkak menuju pucuk bukit. Dalam bayangan saya bukit itu adalah bukit kecil di Candi Brawijaya ( Candi Dukuh ) yang letaknya di pinggir Rawa Pening. Saya melihat dalam mimpi itu ada Sunan Kalijaga memakai batik berdiri sedang berdoa, di sekitarnya banyak orang memakai jumper cokelat semua serasi sedang duduk dengan posisi berdoa, tangan tengadah ( amin .. amin). Tempatnya indah, seperti padang rumput, belakangnya langit biru cerah. 

Itulah mimpi, dan sekedar mimpinya orang tidur. Kadang juga mimpi basah, kadang mimpi dikejar setan, mimpi macem macem lainnya. Tapi yang saya rasakan adalah saya tidak punya kuasa atas diri saya sendiri ketika dalam mimpi, semua seperti nonton film, tetapi lebih dalam dalam hal merasakan dan menghayatinya.

Susah sekali mencari orang di dunia ini seperti Gus Dur, tapi sewaktu beliau jadi presiden eh malah dilengserkan oleh Amin Rais dan Megawati. Tapi hebatnya lagi meskipun dilengserkan, tidak ada korban jiwa saat itu. Berbeda ketika jaman pelengseran Soeharto atau  Kudeta terhadap Soekarno, di situ ada banyak korban. 
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak